Selasa, 31 Mei 2016

Artikel Peantren

A.PENDAHULUAN

Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya yang sejenis. Yang mana dalam pesantren para santrinya disiapka untuk dapat berbaur dalam pergaulan di masyarakat dengan adab yang sesuai dengan moralitas dalam agama Islam. Hal ini begitu diperhatikan karen lingkungan pondok pesantren berada dalam lingkungan masyarakat yang luas dan yang menilai baik buruknya dari sebuah pesantren tersebut adalah bagaiman adab dari santri jebolan pondok pesantren tersebut dengan masyarakat sekitar dan masyarakat asal daerahnya sendiri. Di dalam pondok pesantren ini peraturannya di kuasai penuh oleh sang kiyai atau pengasuh pondok. Jadi para santri dibimbing dengan jalan yang sama dan tida ada yang berbeda.

B.PEMBAHASAN

1.Definisi Pondok Pesantren

Perkataan pesantren berasal dari kata santri , dengan awalan pe di depan dan akhirn an berarti tempat tinggal para santri. Sedangkan asal-usul kata “santri”, dalam pandangan Nurcholis Madjid dapat dilihat dari dua pendapat. Pertama pendapat yang mengatakan bahwa “santri” berasal dari perkataan “sastri”, sebuah kata dari bahasa sansekerta yang artinya melek huruf. Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa santri sesungguhnya berasal dari bahsa Jawa, dari kata “cantrik”, berartiseseorang yang selalu menggikuti seorang guru kemana guru ini pergi menetap. Di Indonesia istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren. Lain halnya dengan pesantren, pondok berasal dari bahasa Arab funduq, yang berarrti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana.

Sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama berkembang di Indonesia, pondok pesantren selain telah berhasil membina dan mengembangkan kehidupan beragama di Indonesia, juga ikut berperan dalam menanamkan rasa kebangsaan ke dalam jiwa rakyat Indonesia, serta ikut berperan aktif dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Sebagai konsekuensi keikutsertaan pondok pesantren dalam laju kehidupan kemasyarakatan yang bergerak dinamis, di pondok pesantren, selain berkembang aspek pokoknya, yaitu pendidikan dan dakwah; juga berkembang hampir semua aspek kemasyarakatan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan kebudayaan. Berikut adalah beberapa contoh aspek kehidupan kemasyarakatan yang berkembang di pondok pesantren:

a.Pendidikan agama atau pengajian kitab

Pendidikan agama melalui pengajian kitab yang diselenggarakan oleh pondok pesantren adalah komponen kegiatan utama atau pokok dari pondok pesantren. Dari segi penyelenggaraannya seperti tersebut di atas, diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan kiayi atau pengasuh pondok pesantren, maksud kegiatan pengajian kitab ini terutama adalah untuk mendalami ajaran agama Islam dari sumber aslinya (kitab-kitab kuning yang dikarang oleh ulama pada abad pertengahan), sehingga terpelihara kelestarian pendidikan keagamaan untuk melahirkan calon ulama sebagaimana misi pondok pesantren.

b.Pendidikan dakwah

Pendidikan dakwah, seperti halnya pendidikan agama (pengajian), merupakan salah satu pokok penyelenggaraan pondok pesantren. Bahkan, seperti telah di ungkapakan di atas, pondok pesantren dapat berfungsi sebagai lembaga keagamaan yang menyebarkan ajaran agama Islam.

c.Pendidikan formal

Pendidikan formal diselenggarakan dalam bentuk madrasah atau sekolah umum, serta sekolah kejuruan lainnya. Dengan mengembangkan dan membina pendidikan formal di pondok pesantren, diharapkan lulusan pondok pesantren, disamping pengetahuan agama dan keterampilan praktis yang mumpuni, juga memiliki pengetahuan akademis yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pesantren

ardian syaifuddin

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN

A.       PENGENALAN PHBS DIDALAM PONDOK PESANTREN
Pondok Pesantren pada awal berdirinya mempunyai pengertian yang sederhana, yaitu tempat pendidikan santri-santri untuk mempelajari pengetahuan agama Islam di bawah bimbingan seorang Guru/Ustadz/Kyai dengan tujuan untui menyiapkan santri-santri menguasai Ilmu Agama Islam dan siap mengajarkan agama Islam dengan mendirikan Pesantren baru untuk memperbanyak jumlah kader dakwah Islamaiyahnya.
Pesantren merupakan tempat untuk mendidik agar santri-santri menjadi orang yang bertaqwa, berakhlak mulia serta memeiliki kecerdasan yang tinggi.
Santri-santri yang berada di pondok Pesantren merupakan anak didik yang pada dasarnya sama saja dengan anak didik di sekolh-sekolah umum yang harus berkembang dan merupakan sumber daya yang menjadi generasi penerus pembangunan yang perlu mendapat perthatian khusus terutama kesehatan dan pertumbuhannya.
Permasalahan kesehatan yang dihadapi santri-santri tidak beda dengan permasalahan yang dihadapi anak sekolah umum bahkan bagi santri yang mondok akan bertambah lagi dengan masalah kesehatan lingkungan yang ada di pondok yang mereka tempati.
Berdasarkan hal tersebut di atas dituntut suatu peran aktif dari masyarakat dalam hal ini adalah Pesantren bekerjasam dengan pihak kesehatan melakukan pembinaan kesehatan bagi santri-santri yang ada sehingga terwujud pola perilaku hidup bersih dan sehat bagi para santri dan masyarakat Pondok Pesantren serta masyarakat lingkungannya.
B.        POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT YANG HARUS DI PERHATIKAN SANTRI
Untuk dapat mewujudkan pola hidup bersih dan sehat di pondok pesantren maka ada 8 tips mengenai cara menghargai hidup agar berjalan dengan teratur dan sesuai dengan yang diharapkan, tips tersebut anatara lain :
1)      Udara bersih
Udara bersih dan segar merupakan hal pokok untuk hidup sehat. Sepanjang hari dan saat tidur malam hari, ventilasi yang cukup dalam rumah dan tempat kerja menjamin bahwa darak kita akan selalu mendistrubusikan cukup oksigen pada setiap jaringan tubuh. Menghirup udara pagi juga merupakan salah satu cara yang baik untuk melancarkan kelansungan oksigen didalam tubuh.
a)      Keseimbangan Komposisi Udara
Komposisi udara udara bersih 78,09% Nitrogen, 20,94% Oksigen, 0,93% Argon, 0,0032% CO2, sisanya unsur lainnya (Stern C Arthur, 1976, 27). Komposisi udara tersebut sangat ideal untuk kehidupan baik, manusia, tumbuhan maupun hewan. Kompoisi terbanyak adalah Nitrogen, bukan oksigen atau karbondioksida. Hal ini dapat dipahami bahwa Nitrogen banyak dibutuhkan tumbuhan sebagai bahan dasar makanan untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan pada hakekatnya penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan manusia dan hewan, sebagai imbal baliknya manusia dan hewan menghasilkan CO2 yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Maka untuk mempertahankan keadaan tersebut keberadaan Nitrogen perlu dipertahankan. Dapat dibayangkan bila Nitrogen rendah proporsinya, maka tumbuhan akan mati atau tinggal sedikit, otomatis oksigen yang diproduksi juga sedikit, akibatnya manusia dan hewan akan kekurangan oksigen.
b)      Kebutuhan Udara Bersih
The average adult male requires about 30 pounds (13,64 kg) of air each day compared with less than 3 pounds (1,37 kg) of food and about 4,5 pounds (2,05 kg) of water (Stern C Arthur, 1977, 458). Kebutuhan udara jauh lebih berat dibandingkan dengan kebutuhan makanan dan air. Dalam sehari rata-rata pemuda membutuhkan udara 13,64 kg, sedangkan makanan hanya 1,37 kg dan 2,05 kg air.
Secara normal seseorang yang sedang istirahat membutuhkan udara sebanyak 7,5 liter/menit, pada pekerjaan normal sebanyak 15 liter/menit dan pekerja berat membutuhkan udara 45 liter/menit.

Dinamika Masyarakat

Peran Pesantren Dalam Menjawab Dinamika Masyarakat

KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Alloh atas segala limpah dan karunianya Alhamdulillah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat beserta salam semoga tercurah selalu kepada Nabi Muhammad Saw. Kepada para keluarga , sahabat dan orng-orang yang senantiasa komitmen kepada ajarannya.
Makalah ini berjudul tentang Pesantren Cipasung dan Perubahan Masyarakat Sekitarnya , berbicara tentang kiprah dan hal ihwal pesantren cipasung .
Penulis menyadari masih banyak keurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu sumbang saran dan kritik konstruktif begitu dinanti demi perbaikan karya dimasa yang akan datang.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada kepada Bapak dosen pengampu yang telah memberikan pencerahan dalam melakukan analisa komperhensip tentang sejarah sosial pendidikan islam.
Semoga Alloh SWT berkenan menerima amal kebaikan semuanya dan membalasnya dengan yang lebih.

                                Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini masyarakat islam mulai menyadari bahwa islamlah dasar pendidikan yang mampu mendidik manusia menjadi makhluk yang rahmatan lil’alamin . Berbagai penelitian yang berkaitan dengan metode pendidikan diberbagai negara ternyata menyimpulkan bahwa sistem berasrama adalah sistem yang terbaik. Dimana guru sebagai pendidik dan para murid hidup dalam satu lingkungan yang sama.
Guru berperan sebagai pengajar / penyampai informasi, pembimbing, pembina dan memberi teladan bagi para muridnya dalam berbagai aspek kehidupan. Para murid pun menerima pelajaran, baik yang disampaikan secara formal maupun non formal . Sehingga proses belajar dan pembentukan kepribadian bagi murid bisa berlangsung sepanjang hari dan setiap saat. Metode ini sangat efektif dalam membentuk karakter dan kepribadian murid. Inilah hakekat dari metode pesantren.
Pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan mempunyai keunikan tersendiri dia mempunyai arti penting bagi keluarga besar pesantren itu sendiri Bahkan dalam komunitas muslim dampak positifnya bisa meluas. Tidak terbatas pada santrinya saja, tetapi juga kepada masyarakat yang hidup di sekitar pesantren. Sehingga pesantren pun bisa berperan sebagai lokomotif dalam membangun peradaban.
Pesantren memang merupakan sub kultur begitulah K.H. Abdurahman Wahid mengatakan. Ia adalah komunitas kecil bagai miniatur masyarakat yang berbaur dengan masyarkat itu endiri.
Begitu banyak orang meneliti tentang keberadaan pesantren karena varian –varian yang ditonjolkan oleh pesantren masing-masing. Dewasa ini pesantren ditantang untuk memberikan kontribusi lebih dalam mendampingi masyarakat dan negara, di nanti dan diharapkan peran positifnya bagi perkembangan sosial pendidikan masyarakat .
Untuk itu kajian makalah ini akan membicarakan sekitar harapan terhadap pesantren tentang apa saja yang harus dilakukan setelah menjelaskan apa yang telah dilakukan pesantren dalam sejarah panjangnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa pesantren ini lewat para alumninya pernah menorehkan tinta emas dalam sejarah panjang perjuangan bangsa ini .
Pondok pesantren sebagai lembaga yang berakar dalam masyarakat telah berupaya untuk tetap eksis dengan turut pula menjadikan perannya sebagai lembaga pendidikan islam, lembaga dakwah dan lembaga pengembangan dan pemberdayaan masyarakat .
Pemberdayaan masyarakat dalam arti meningkatkan taraf hidup yang lebih baik tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintan saja namun juga masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini pondok pesantren sebagai lembaga keagamaan yang mengakar dimasyarakat dan sebagai lembaga pengembangan masayarakat sejak dahulu telah melakukan perannya yang cukup besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari aspek pendidikan spiritual maupun material .
Lewat tinjauan sejarah , analisa kondisi masyarakat dan analisa pesantren itu sendiri semoga tulisan ini lebih memperjelas peran pesantren dalam menjawab tantangan abad milenium III. 


BAB II
PERAN PESANTREN DALAM MENJAWAB DINAMIKA MASYARAKAT
1. PESANTREN DALAM KRONOLOGIS SEJARAH
Pesantren merupakan lembaga indegeneos atau boleh kita katakan sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, dalam sejarah pertumbuhannya terbukti berperan besar dalam beberapa hal sebagai berikut ;
Pesantren pertama kali dibangun Pada jaman Wali songo yang ditenggarai merupakan pilar awal dalam pengembangan agama islam di Jawa khususnya dan di Indonesia pada umumnya, pada decade berikutnya pesantren lebih menanamkan peran hal ini sebagai lembaga tafaquh piddin. Dari tahun ketahun pesantren senantiasa beristiqomah untuk selalu memahamkan Ajaran islam kepada umatnya .
Kemudian tibalah masanya ketika orang asing datang mau mencaplok bumi nusantara ini, dengan mengeruk paksa perekonomian bangsa dan tidak berhenti sampai disana, merekapun rupanya berupaya mencaplok aqidah umat dengan melakukan gerakan pemurtadan dan pengkafiran. Pada saat itu pesantren tampil melakukan aksi dengan menjadi benteng pertahanan dan symbol perlawanan terhadap para penjajah. Muncullah tokoh-tokoh santri yang bergerak mengobarkan perlawanan mengangkat senjata mengumandangkan seruan jihad dan perjuangan membela tanah air demi mempertahankan setiap jengkal tanah ini dari cengkraman bangsa asing, mempertahankan kemurnian akidah dari virus-virus kekafiran dan kemusyrikan yang menyerangnya. Disini peran pesantren mengkristal menjadi agen dan sentral perjuangan islam . Sebut saja mukhoroj-mukhorojnya yaitu Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Ditiro, Tuanku Imam Bonjol. Dan tentu saja generasi terakhir pada decade ini adalah K.H. Zainal Mustofa dari Sukamanah.
Perjuangan dalam membebaskan diri dari belenggu penjajah lewat senjata ternyata redup dibawah bisingnya peluru para penjajah, walau dengan susah payah mereka dapat menaklukan dan merebut setiap jengkal bumi indonesia dan kita berada dalam kegelapan kolonialisme , hidup dalam cengkraman penjajah selama lebih dari tiga setengah abad. Dari kegelapan ini perlahan muncul seberkas sinar pencerahan akan suatu kesadaran dan komitmen bahwa perjuangan tidak boleh berhenti dan harus terus digelorakan namun dalam bentuk lain, yaitu pencerdasan, perlawanan terhadap kebodohan , dan peperangan diplomasi. Hal ini terlahir dari satu analisa bahwa kita berhasil dijajah karena bodoh, tidak berpendidikan dan terbelakang. Semangat untuk menghapus virus ini mendorong timbulnya pergerakan–pergerakan pendidikan, lahirnya berbagai organisasi yang berujung pada perjuangan memerdekakan bangsa yang malang ini. Lagi-lagi pesantren begitu besar perannya dalam mendorong bahkan menjadi lokomotif dalam perjuangan pergerakan ini. Maka bermunculanlah berbagai organisasi dimana santri terlibat aktif didalamnya seperti Muhammadiyah, Persis, Syarikat Islam dan lain-lain. Bahkan diantara organisasi ada yang didirikan oleh para santri seperti Taswirul Afkar, Nahdlatul Ulama, Perti, Perhimpunan Para ulama dan lain-lain. Disini kiprah pesantren dalam merebut kemerdekaan begitu jelas perannya.
Proklamasi kemerdekaan berhasil dikumandangkan, bumi tercinta ini berhasil direbut kembali para pahlawan dari tangan penjajah. Namun tidak semudah itu, masih begitu panjang proses dalam mempertahankannya dari para penjajah yang senantiasa bernafsu mencaplok kembali bumi nusantara ini. Maka muncullah barisan-barisan perlawanan terhadap mereka dalam upaya mempertahankan kemerdekaan. Peranan pesantren begitu besar dalam membentuk pesantrennya menjadi basis perlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan dimana produk mereka adalah Hijbullah dan Sabilillah, juga diantara para santri banyak yang masuk kebarisan TNI. Kita mengenal beberapa tokoh ini diantaranya K.H. Yusuf Hasyim, KH. Syaifudin Juhri, sebagai Panglima Sabililah dan Hijbullah, K.H. Nur Ali , KH, Soleh Iskandar dan lain-lain.
Setiap even perjuangan Indonesia dalam menegakkan kemuliaan Negara ini tidak pernah ketinggalan para santri dan pesantren didalamnya. Hal ini menunjukkan betapa pesantren senantiasa terlibat aktif dalam merespon dinamika masyarakat yang terjadi sepanjang sejarah perjalanan bangsa indonesia selain sebagai agen utamanya yaitu lembaga tafaquh fiddin. Karena tetap saja pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan yang bertugas mencetak generasi terbaik untuk disuplai bagi bangsa dan masyarakat agar menjadi yang terbaik.
Disamping peran yang tidak bisa dinafikan adalah pesantren senantiasa berada disamping masyarakat menjadi ibu bagi mereka, mengasuh dan mengayomi, berkiprah dalam social dan kebudayaan, selalu aktif dan berpartisifasi dalam mengawal dan mengemongi perkembangan masyarakat disekitarnya.
Pada awal masa orde baru secara politik pesantren tidak diuntungkan bahkan dimarginalkan penguasa saat itu. Pesantren yang terpinggirkan kembali berkonsentrasi dan beristiqomah pada fungsi lembaga tafaquh fiddin sambil terus melakukan gerilya pergerakan dalam satu ide luhur bernama pemurnian, penegakkan dan kemuliaan islam. Masa ini merupakan jaman kelam dan memilukan bagi pesantren dimana kiprah mereka betul-betul dinafikan, dijadikan pecundang dan kambing hitam dalam setiap kasus dan pergolakan yang terjadi di Indonesia. Posisi pesantren betul-betul terpinggirkan bahkan sebagai lembaga pendidikanpun perannya dalam mencerdaskan masyarakat tidak mendapatkan pengakuan apalagi penghargaan. Hal ini memaksa pesantren untuk berujlah dari hingar bingar pergaulan nasional, menutup komunikasi serta memfokuskan diri pada konsep awal pesantren itu didirikan walau dengan segala keterbatasan akses, dana dan daya dukung eksternal. Ibarat pemuda ashabul kahfi yang lebih memilih tinggal di gua demi menyelamatkan akidah dan keyakinannya.


2. PERAN PESANTREN DI ABAD MILENIUM III
Kini masa anti terhadap pesantren telah berakhir meninggalkan era antagonistis pemerintah terhadapnya, melewati masa resiprokal atau masa saling melihat antara pemerintah dengan pesantren dan selanjutnya pemerintah mulai melirik dan mengakui peran pesantren dalam pembangunan bangsa ini. Bahkan bolehlah pesantren bernafas lega ketika Undang-Undang Sisdiknas mulai mengakomodir pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan yang patut diperhatikan. Hal ini juga yang mendorong pesantren untuk keluar dari sarangnya, keluar dari gua ashabul kahfi, perlahan membuka diri dan berkomunikasi aktif bersama-sama kembali seiring, sejalan dengan pemerintah tanpa menumpulkan peran balancing dan kritik konstruktif bagi masyarakat dan penguasa.
Namun saat ini pesantren Pesantren dihadapkan pada persoalan lain dalam dinamika masyarakat. Telah terjadi pergeseran paradigma, pergeseran problematika dengan isu baru walau mainstream lama dan percepatan roda jaman dengan arus globalisasi dan westernisasi, serta abad informasi dan komunikasi yang membawa manusia pada satu dunia kecil dengan system global yang hanya dijangkau satu tangan saja. Ketika jelajah dunia cukup dengan jentikan jari saja. Era pasar bebas, perdagangan lintas batas, dunia yang modern, megapolitan dan maju di milanium ketiga ini. Inovasi yang tiada henti, produktifitas yang tinggi, dunia cyber yang menghegemoni seakan membuat kita menjadi keledai di buatnya. Dan sayangnya dibalik mereka adalah bukan orang-orang yang sepaham dengan pesantren.
Disisi lain kerusakan moral, seperti gunung es yang meleleh melaju begitu cepat, memporak porandakan norma dan keluhuran peradaban yang sekian lama dengan susah payah di bangun. Kemaksiatan pun ikut menglobal seperti bola salju yang menggelinding semakin lama semakin membesar dan membesar menjadi raksasa yang menakutkan, menggurita membumi hanguskan keluhuran ajaran diniyah yang selalu di jungjung tinggi. Perilaku menghalalkan segala macam, cara dalam berbagai bidang, baik politik, ekonomi, social dan budaya. Mafia kejahatan seakan menjadi triad-triad baru dalam menghancurkan sendi-sendi utuh Negara yang terkenal santun ini.
Saat ini juga pesantren mesti dihadapkan pada isu Global Warming Pemanasan Global dimana Indonesia menempati peringkat Negara yang paling cepat kerusakan hutannya setelah sekian rentetan peristiwa alam yang tragis terjadi seakan tak mau berhenti. Mulai dari tsunami, kebakaran, polusi udara, gempa bumi, kebanjiran , perubahan iklim dan lain-lain.
Semua ini memaksa kembali pesantren untuk keluar dari sarangnya menyelamatkan dunia karena ada tugas yang sangat berat menantinya. Namun jaman telah berganti kondisi saat ini bukan yang terjadi pada abad tradisional, melainkan abad postmodernisme, sehingga mengharuskan pesantren melakukan restrukturisasi dan revitalisasi dengan mensetel dan meng up gread sopt ware namun tetap mempertahankan hard ware nya untuk menghadapi problem komplek dimasyarakat global saat ini.
Tentu saja untuk menghadapi semua itu pesantren harus mulai berbenah diri mengimbangi bahkan mengendalikan jaman dengan melakukan percepatan kurikulum. Revolusi ilmiah dan inovasi terdepan demi menegakkan ketinggian islam dan membuktikan bahwa islam itu rohmatan lil alamin dalam kaca mata yang lebih luas.
Pesantren harus tampil menghadapi tiga persoalan tersebut diatas dengan menjadi agen of change, lokomotif kemajuan dengan gerbong keadilan serta senantiasa menjadi oase bagi panasnya wabah demam masyarakat yang hampir tidak mengenal dirinya sendiri.
Pesantren dituntut menguasai teknologi, melihat kenyatan yang terjadi pada pesantren rasanya seperti suatu yang utopia. pesantren yang tradisional, pesantren yang lugu, pesantren yang sederhana dan lain sebagainya. But the weaknes have ti be strong, disanalah letak dari kekuatannya, sejarah telah membuktikan bahwa pesantren bisa melakukan semua itu, dengan keikhlasan para founthing fathernya, dengan keistiqomahan dan kemandirian seluruh elemennya, pesantren harus mampu menjadi kendali yang hampir putus dari arah jaman yang carut marut ini.
Semoga tulisan ini menyadarkan kita semua bahwa pesantren bukanlah sebagai tukang stempel belaka, bagi legitimasi sebuah kekuasaan, tempat sowan bagi para pelaku politik yang ada maunya, tukang penutup doa dari acara formalitas belaka. Namun lebih luhur dari itu, lebih tinggi dari semua itu yaitu mengajak manusia serta bersama dengannya untuk menuju kepada terciptanya Negara yang terbaik, dunia yang terbaik, dunia yang khoir, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari segala kemunkaran. Inilah mutiara dari firman Allah nan Agung.
ولتكن منكم امة يدعون الي الخير ويامرون بالمعروف وينهون عن المنكر واؤلئك هم المفلحون
Dan hendaklah ada diantara kalian sekelompok umat yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh kepada ma’ruf dan mencegah dari kemunkaran dan merekalah orang-orang yang berbahagia. (Ali-Imron: 104)
Lewat pesan ilahiah ini , seyogyanya Pesantren menajamkan perannya di millennium tiga ini dengan tiga poin penting.
  1. Mengajak kepada kebaikan
Tentu saja tidak akan efektif dalam mengajak kepada kebaikan , bila pesantren bukan yang terbaik dalam segala hal , tidak mempunyai prestasi dan bernilai plus dimata masyarakat, tidak berdaya guna bagi stake houlder sekitar pesantren . maka seyogyanya hal ini yang pertama dikedepankan yaitu upaya perbaikan tanpa henti untuk menjadi yang terbaik dalam bidang-bidang sebagai berikut :
ü Terbaik dalam Manajemen, baik itu managemen pengelolaan, managemen kepemimpinan, managemen keuangan , managemen pemasaran , managemen pengendalian mutu, managemen organisasi , managemen konplik, dan managemen sumber daya manusia
ü Terbaik dalam kompetensi kelulusan, baik out put para santri, dinilai secara porto polio. Juga out comenya, dimana para santri lebih aktif berbaur, menjadi suntikan electron ditengah–tengah masyarakat maju. Dengan menjadi pandu dalam segala hal . Pesantren harus mampu menelorkan para santri yang cerdas, kreatif, inovatif, komitmen dan tentu soleh , takwa juga punya jiwa jihad. Para alumni yang betul-betul menjadi lokomotif bagi masyarakat sekitarnya agen of change dan agen of control bagi lingkungannya .
ü Terbaik dari sisi produk, sarana dan prasarana . Pesantren hendaknya menjadi pilot proyek dalam sumber informasi dan teknologi , menjadi altertnatif pembentukan masyarakat madani di millennium ketiga ini, dengan menampilkan sosok yang maju, sejahtera dan taqwa.
Barulah pesantren dapat mengajak kepada khoer yang para ulama mufassirin menafsrikannya dengan makna dinul islam.
  1. Memerintahkan kepada yang ma’ruf
Hal yang ma’ruf adalah segala sesuatu yang dipandang baik oleh syara walaupun adat tidak memandangnya baik. Disini peran pesantren begitu besar dalam merubah paradigma dimasyarakat tetang ma’ruf itu sendiri agar dipandang baik oleh masyarakat dan menjadi tradisi yang dimiliki masyarakat muslim .
Ada beberapa tingkatana dalam pelaksanaan peran ini;
  1. Tingkatan sosialisasi yaitu menginformasikan seluruh ajaran islam dengan berbagai cara dan kemasan yang menarik tentunya
  2. Melakukan himbauan akan pentingnya melaksanakan ajaran islam secara kaafah dan melakukan keteladanan dalam pelaksanaan tersebut.
  3. Melakukan pengkondisian dengan mendetak kader–kader militan yang siap menjadi pandu di masyarakat , juga kerja sama serta koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terutama pemerintah dalam penerapan yang ma’ruf ini.
  1. Melarang dari hal yang munkar
Munkar adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syariat islam walaupun tradisi menganggapnya baik. Disini Peran pesantren berupaya merubah paradigma dimata masyarakat untuk menganggap jelek setiap kemungkaran walaupun tradisi leluhur menganggap baik. Ada upaya revolusi budaya dalam mengarahkan masyarakat islam ini.
Ada beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan pesantren :
a. Taraf sosialisasi yang hati-hati, cermat , jelas, lemah lembut dan bijaksana.
b. Upaya keteladanan secara sistematik dan sistemik dalam menjauhkan diri dari
kemunkaran.
c. Upaya pemberian stigma negatif secara sosial dan budaya akan jeleknya
kemunkaran tersebut.
d. Melakukan gerakan sosial kemasyarakatan dengan propaganda halus dalam
memerangi kemunkaran tersburt.
Selain peran ilahiah tersebut diatas pesantren perlu menajamkan peran dalam pemberdayaan masyarakat terutama di abad milenium III ini. Ada beberapa upaya yang dapat dikembangkan dalam pola pemberdayaan masyarakat ini diantaranya :
  1. Meningkatkan kualitas SDM dari para pengasuhnya dengan berbagai pelatihan, lokakarya seminar dan work shop.
  2. Penempatan sarjana pendamping bersama pesantren untuk membangun pesantren itu sendiri dan bersama dengan sarjana pendamping membangun masyarakat
  3. Membuka diri terhadap berbagai bentuk kerja sama dengan berbagai pihak diluar pesantren seperti perusahaan atau instansi pemerintah. Dalam melaksanakan berbagai program dimasyarakat .

BAB III
KESIMPULAN
Sebenarnya masih banyak pembahasan mendalam tentang pesantren ini karena begitu besar PR yang harus dilakukan pesantren di tengah masyarakat ini , namun keterbatasan penulis dalam mengungkapkannya sehingga dicukupkan sekian saja. Namun dari coretan kecil ini ada beberapa kesimpulan yang mungkin dapat kita ambil pelajaran darinya .
  1. Pesantren mempunyai peran yang begitu besar dalam setiap even perjuangan islam dan negara ini Dari mulai jaman para wali , penjajah dan kemerdekaan serta pembangunan saat ini.
  2. Kenyataan sejarah ini menuntut pesantren untuk terus berkiprah ditengah masyarakat agar memberikan yang terbaik bagi agama bangsa dan negaranya.
  3. Pesantren dalam menajamkan perannya di maysarakat milenium III perlu melakukan upaya up greading, dan melakukan transformasi agar tetap up to date dan menjadi primadona bagi masyarakat sekitar .
Semoga pesantren tetap eksis dan menjadi apa yang disabdakan Rasululloh Saw bahwa manusia yang terbaik adalah yang memberikan manfaat bagi manusia. Dalam arti lain Lembaga yang terbaik adalah lembaga yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. 


Oleh : Ust. Anwar Ansori

artikel tentang organisasi lengkap

Moh. Nasrul
Palesanggar Kec. Pegantenan Kab. Pamekasa



a.Pengertian, Tujuan, Dan Manfaat Organisasi 



Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin bisa lepas yang namanya organisasi. karena memang kehidupan itu adalah wujud nyata dari segala jenis organisasi bentukan Tuhan, yang melibatkan setiap makhluk hidup didalamnya. Namun kali ini saya mencoba menghadirkan dalam perspektif manusia, karena manusia yang cenderung melakukan dan menjadikan ini sebagai wadah interaksi sosial dan atau untuk mencapai tujuan yang sama.
Pengertian Organisasi

Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama. diambil dari wikipedia
Selain artian diatas, masih banyak pengertian organisasi yang disampaikan beberapa pakar, antara lain :
1. Drs. H Malayu S.P. Hasibuan mengartikan organisasi sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
2. Stoner mengartikan suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

Selain pengertian di atas, masih banyak lagi pengertian yang di ungkapkan oleh para tokoh tentang definisi dari organisasi.
Manfaat, Tujuan, Pengertian Organisasi

Tujuan Organisasi

Setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.

Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.

Ada beberapa tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan prioritas sebuah tujuan organisasi

1. Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut.
3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.

Pemilihan tujuan dari setiap organisasi sangat penting, karena dengan hal tersebut, bisa menjadi semangat kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi dari setiap anggota dalam sebuah kelompok.

Manfaat Organisasi

Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas.
Pengertian, Manfaat dan Tujuan Organisasi
Selain itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara lain :
1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.
2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.
3. Mudah memecahkan masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk.

Selain hal-hal diatas, masih banyak manfaat organisasi yang bisa diperoleh, namun disini tidak dijabarkan lebih lanjut, hal lain yang bisa kita dapatkan antara lain :
1. Melatih Leadership
2. Memperluas pergaulan
3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
4. Membentuk karakteristik seseorang
5. Kuat dalam menghadapi tekanan
6. Mampu mengatur waktu dengan sangat baik
7. Sebagai ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya

Itulah sedikit uraian tentang Pengertian, Tujuan, Dan Manfaat Organisasi yang dapat saya sampaikan, semoga bisa bermanfaat untuk membuat Indonesia lebih baik. Pahamilah sebelum membuat atau mencari organisasi yang akan di ikuti, sesuaikan dengan karakteristik dan kepribadian diri, serta mempunyai tujuan yang sama dan jelas dalam perjalanan sebuah organisasi.